Cara Simpel Mengatasi Sulit Belahan (Sembelit) Pada Anak-Anak

Sembelit yaitu gangguan pada sistem pencernaan berupa terjadinya pengerasan tinja, yang menjadikan sulit untuk dikeluarkan (melalu proses BAB).

Konstipasi pada anak-anak ada yang terjadi selama beberapa hari, beberapa minggu, bahkan beberapa bulan.

Dalam keadaan mirip ini, terkadang anak juga mengalami keram perut, terkadang juga tidak disertai gejala yang jelas, sehingga cukup sulit mengidentifikasi jikalau anak terkena duduk kasus sembelit.

Penyebab konstipasi pada anak
  1. Pola makan yang tidak baik, mirip sering konsumsi masakan siap saji dan junk food, yang berbahaya bagi anak dan masakan jenis tersebut tidak memiliki nilai gizi yang baik.
  2. Anak kurang minum
  3. Kurang memperoleh masakan yang berisi asupan serat, mirip buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan sereal
  4. Tidak rutin buang air besar (BAB), mirip alasannya ialah sering menahan BAB. Atau anak ketakutan dikala masuk kamar mandi sehingga cenderung menahan BAB dalam waktu lama.
  5. Faktor keturunan.
  6. Mengalami duduk kasus yang mampu memicu sembelit, mirip duduk kasus diare, muntah, atau demam yang berakibat menurunnya cairan tubuh.
  7. Penggunaan beberapa jenis obat dari jenis morpin, juga mampu meningkatkan resiko sembelit.
  8. Makanan padat. Seperti yang terjadi pada nasi alasannya ialah rendah serat, yang sering menjadi masakan pertama yang diberikan dikala awal masa transisi. 
  9. Susu Formula. Bayi yang diutamakan minum ASI jarang terkena sembelit. Hal itu alasannya ialah ASI memiliki keseimbangan sempurna dari lemak dan protein, yang menghasilkan tinja yang lebih simpel untuk dikeluarkan. Komponen protein dalam susu formula yang berbeda mampu menjadikan sembelit. Mengenai hal ini, perlu konsultasi ke dokter.

 Sembelit yaitu gangguan pada sistem pencernaan berupa terjadinya pengerasan tinja Cara Gampang Mengatasi Sulit Serpihan (Sembelit) Pada Anak-Anak

Ciri-ciri terjadi sembelit pada anak / bayi:
  1. Buang air besar lebih jarang dari biasanya, terutama jikalau sampai tidak BAB sampai tiga hari. 
  2. BAB dengan tinja Keras, kering yang sulit dikeluarkan.
  3. Anak terlihat kesulitan dikala buang air besar, yang ditandai dengan mengedan kuat, tubuh sampai melengking, bahkan disertai tangisan.


Mengatasi Sulit BAB (Sembelit) pada Anak-anak

#1. Cukupi kebutuhan minum air putih. Terdapat cukup banyak penyebab dari anak yang mengalami sembelit, mirip asupan cairan (terutama air putih) yang ternyata relatif masih kurang.

Tingkat kebutuhan anak akan cairan, mampu dilihat dari kebutuhannya sehari-hari, dari aktifitasnya yang banyak mengeluarkan keringat, makanannya yang dikonsumsi, dll.

Yang paling penting diperhatikan, perhatikan aktifitas fisiknya sehari-hari, Imbangi dengan cairan yang cukup.

Karena tubuh akan mengalami kekurangan cairan tubuh dikala cairan di dalam tubuh yang kurang, yang menjadikan cairan pada tinja juga sedikit, sehingga tinja menjadi keras.

#2. Jangan sampai anak menahan BAB. Hal yang juga menjadikan tinja keras yaitu kebiasaan si kecil sendiri. Sang anak menahan rasa BAB menjadikan lama-kelamaan tinja menjadi kering dan terasa keras dikala BAB...

Hal ini juga berdampak buruk alasannya ialah mampu membuat lecet penggalan tubuh anus, alasannya ialah kerasnya tinja tersebut.

Apabila permasalahan tinja keras ini sudah terlanjur terjadi pada anak, disarankan membawa anak ke dokter subspesialis gastrohepatologi anak, biar nantinya diketahui cara mengatasinya dengan baik.

#3. Pastikan si kecil mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran. Beberapa buah dan sayur yang disarankan untuk dikonsumsi untuk mengatasi sembelit pada anak, yaitu buah apel, buah pir, aprikot, kurma, pepaya, brokoli, kubis, kacang polong, selada, dan kembang kol.

Selain itu, utamakn mengkonsumsi masakan yang kaya akan kandungan serat yaitu seral, dan roti gandum utuh.

#4. Hindari masakan pemicu sembelit. Makanan berserat rendah umumnya memicu terjadinya sembelit, terutama pada anak-anak. Beberapa masakan berserat rendah yang perlu dibatasi konsumsinya yaitu nasi putih, keripik kentang, biskuit, dan produk olahan susu.

#5.  Penuhi kebutuhan cairan tubuh. Berikan anak banyak cairan (utamakan air putih) biar tinja bergerak ke usus dengan lancar. Motivasi anak untuk banyak minum, tetapi bukan minuman yang bersoda. Konsumsi air putih yang cukup banyak memiliki kegunaan biar proses buang air besar (BAB) lancar.

#6.  Rajin berolahraga. Hal ini bermanfaat untuk membantu peristaltik usus untuk bergerak, olahraga sederhana yang mungkin disukai oleh anak, mampu mirip mengendarai sepeda, berlari, jogging, dan lainnya.

Loading...

Apakah boleh menunjukkan obat pencahar pada anak?

Apabila sang anak sudah makan dengan cukup, serta juga minum susu. Kemudian juga sudah diberi sayur dan buah Tetapi dikala BAB terkadang keras, maka apakah diperbolehkan diberikan obat pencahar?

Umumnya frekuensi BAB yang baik yaitu 1-2 kali setiap harinya. Ada beberapa hal yang menjadikan BAB menjadi tidak beraturan, mirip kebiasaan sang anak yang menahan BAB.

Demikian juga diet yang kurang kandungan serat, serta kurang asupan air putih. Kemudian juga pada duduk kasus psikologis dari sang anak sendiri, dimana mungkin ada perasaan tidak nyaman pada anak dikala BAB.

Sehingga dengan begitu, hendaknya pastikan sang ibu mampu cukup dalam menunjukkan masakan mengandung serat untuk anak, kemudian ajarkan anak biar rajin untuk minum air putih, alasannya ialah itu sangat menyehatkan untuk tubuh, termasuk pada pencernaan.

Tidak disarankan sering memberikan obat pencahar pada anak, alasannya ialah memiliki imbas bagi kesehatan anak.

Kapan harus menghubungi dokter? Konsultasikan ke dokter, apabila permasalahan sembelit ini sampai menjadikan anak tidak mau makan, atau juga anak kehilangan berat badan, bahkan sampai terdapat darah di dalam tinja-nya.

Semoga bermanfaat.


Sumber https://kesehatantubuh-tips.blogspot.com/
Sumber http://jalan-lah.blogspot.com/
Tag : Anak
0 Komentar untuk "Cara Simpel Mengatasi Sulit Belahan (Sembelit) Pada Anak-Anak"

Back To Top