Pelepasan Penyu Hijau - Bksda Bali Bersama Pelaku Pariwisata Dan Pihak Terkait

Friday, March 1, 2019

Bagikan :

Tweet

Pelepasan Penyu Hijau - BKSDA Bali Bersama Pelaku Pariwisata dan Pihak Terkait 

Penyu Hijau Ditemukan Di Pantai Mandira Candidasa pada 21 Januari 2018 lalu hasilnya pada hari ini tanggal 5 Februari 2018, pukul 14.00 Wita mampu dilepasliarkan kembali setelah penyu hijau (Chelonia mydas) tersebut dinyatakan sehat seusai dilakukan perawatan oleh tim dari konservasi penyu di Nusa Penida.

Resort KSDA Karangasem (Balai KSDA Bali) bersama Kelian Banjar Dinas Sengkidu, KKP Nusa Penida, Konservasi Penyu Nusa Penida, beserta para pelaku pariwisata melakukan acara pelepasliaran Penyu Hijau (Chelonia mydas) di Pantai Sengkidu, Desa Sengkidu, Kecamatan Manggis, Karangasem.

Kegiatan pelepasliaran penyu hijau berlangsung dengan lancar atas kerja sama semua pihak. Mari selamatkan penyu dari bahaya kepunahan. Salam Konservasi.

Pelepasan Penyu Hijau - BKSDA Bali Bersama Pelaku Pariwisata dan Pihak Terkait 

Berdasarkan buku panduan lapangan jenis-jenis flora dan satwa liar yang dilindungi UU (Balai KSDA Bali)
Ciri-Ciri Utama Penyu Hijau (Chelonia mydas) :

• Bentuk kepalanya kecil dan paruhnya tumpul 
• Warna lemak yang terdapat di bawah sisiknya berwarna hijau 
• Tubuhnya mampu berwarna abu-abu, kehitam-hitaman atau kecoklat-coklatan 
• Bertelur setiap 3 hingga 4 tahun 
• Panjangnya mampu mencapai 250 cm 
• Kerapas berbentuk hati dengan tepi rata 
• Sisik atasnya moncong sepasangJenis bahaya : perburuan, perdagangan, degradasi dan kehilangan habitat

Makanan Penyu Hijau (Chelonia mydas)

• Rumput, alga
  Penyu hijau dewasa serupakan penyu laut herbivora. Makanan utama mereka dalah lamun laut atau alga, yang hidup di perairan tropis da subtropik. Tetapi anak-anaknya diasumsikan omnivore untuk mempercepat pertumbuhan badan mereka. Kemungkinan besar terjadi transisi bertahap ketika penyu mencapai besar yang cukup untuk mampu menghindari predatornya. (dikutif dari WWF Indonesia)

Status Perlindungan Penyu Hijau (Chelonia mydas) : DILINDUNGI

• UU No. 5 Tahun 1990
  Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.

• PP No. 7 Tahun 1999
  Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa. Yang dimaksud dengan Pengawetan adalah upaya untuk menjaga supaya keanekaragaman jenis flora dan satwa beserta ekosistemnya baik di dalam maupun di luar habitatnya tidak punah.

Status IUCN : Endangered (Genting)

• IUCN (International Union for Conservation of Nature). Uni Internasional untuk Konservasi Alam (nama resmi: International Union for Conservation of Nature and Natural Resources disingkat IUCN, kadang-kadang disebut dengan World Conservation Union) adalah sebuah organisasi internasional yang didedikasikan untuk konservasi sumber daya alam. Badan ini didirikan pada 1948 dan berpusat di Gland, Switzerland. IUCN beranggotakan 78 negara, 112 badan pemerintah, 735 organisasi non-pemerintah dan ribuan hebat dan ilmuwan dari 181 negara. Tujuan IUCN adalah untuk membantu komunitas di seluruh dunia dalam konservasi alam. (kutifan dari Wikipedia)

Status CITES : Apendiks I

• CITES (Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora) atau konvensi perdagangan internasional flora dan satwa liar 

CITES terdiri dari tiga apendiks :

• Apendiks I
  Daftar seluruh spesies flora dan satwa liar yang dihentikan dalam segala bentuk perdagangan internasional

• Apendiks II
  Daftar spesies yang tidak terancam kepunahan, tetapi mungkin terancam punah jikalau perdagangan terus berlanjut tanpa adanya pengaturan

• Apendiks III
  Daftar spesies flora dan satwa liar yang dilindungi di negara tertentu dalam batas-batas tempat habitatnya, dan suatu ketika peringkatnya mampu dinaikkan ke dalam Apendiks II atau Apendiks I.

Bagian yang diperdagangkan : minyak, telur, daging, kerapas


Pelepasliaran Penyu Hijau Di Pantai Blue Lagoon Padangbai Bali

Sumber http://jalan-lah.blogspot.com/

Tag : Konservasi