Tes Kraepelin, atau tes koran, tes Pauli, diciptakan oleh Emil Kraepelin, seorang Psikiater dari Jerman pada simpulan periode ke-19. sebaiknya kita Pada awalnya tes ini dimaksudkan untuk mengetahui kepribadian seseorang dengan kecenderungan klinis, diantaranya untuk mengukur ingatan, dan hal-hal yang bekerjasama dengan kelelahan distraksi.
Kemudian dalam perkembangannya alat tes ini dipergunakan untuk mengukur bakat, dengan cara mengubah tekanan pada proses skoring dan interpretasi lebih obyektif dan bukan pementingan pada interpretasi proyektif. Tes Kraepelin dipergunakan sebagai Tes Bakat, Tes Sikap Kerja, dan Tes Kepribadian untuk memilih tipe performance seseorang. Dari hasil perhitungan obyektif, sanggup diinterpretasikan empat (4) faktor bakat, yaitu: kecepatan, ketelitian, keajegan dan ketahanan.
Sumber http://jalan-lah.blogspot.com/
Kemudian dalam perkembangannya alat tes ini dipergunakan untuk mengukur bakat, dengan cara mengubah tekanan pada proses skoring dan interpretasi lebih obyektif dan bukan pementingan pada interpretasi proyektif. Tes Kraepelin dipergunakan sebagai Tes Bakat, Tes Sikap Kerja, dan Tes Kepribadian untuk memilih tipe performance seseorang. Dari hasil perhitungan obyektif, sanggup diinterpretasikan empat (4) faktor bakat, yaitu: kecepatan, ketelitian, keajegan dan ketahanan.
Tips dan Trik mengerjakan kreplin |
Menurut Anne Anastasi, Tes Kraepelin merupakan Speed Test. Ciri utama dari speed test yaitu tidak adanya waktu yang cukup bagi testi untuk menuntaskan semua soal. Kaprikornus pada Tes Kraepelin ini, testi memang tidak diperlukan untuk menuntaskan sepenuhnya semua jalur. Yang dilihat disini yaitu bagaimana kecepatan kerja testi dalam menuntaskan setiap lajur. Kemudian aspek psikologis yang ikut kuat dalam penyelesaian Tes Kraepelin ini bermacam-macam, diantaranya persepsi-visual, koordinasi sensori-motorik, pushing power, ketahanan, learning effect.
Tes Kraepelin terdiri dari 45 lajur angka 0 hingga dengan 9 yang tersusun secara acak, sebanyak 60 angka secara vertikal pada tiap-tiap lajur. Tugas testi yaitu menjumlahkan 2 buah angka, mulai dari angka paling bawah pada tiap-tiap lajur, dalam batas waktu tertentu yang singkat. Sebagai tes kepribadian, Tes Kraepelin dipakai untuk memilih tipe performance seseorang, misalnya:
- Hasil penjumlahan angka yang sangat rendah, sanggup mengindikasikan tanda-tanda retardasi mental.
- Terlalu banyak salah hitung, sanggup mengindikasikan adanya distraksi mental.
- Penurunan grafik secara tajam, sanggup mengindikasikan adanya epilepsy atau hilang ingatan sewaktu tes.
- Rentang ritme/ grafik (antara puncak tertinggi dan puncak terendah), sanggup mengindikasikan adanya gangguan emosional.
Menurut Guilford (1959), penjumlahan item yang berupa angka berupa satuan ini, bila ditinjau dari fungsi mental, tergolong convergent thingking. Namun jikalau dilihat dari isi itemnya tergolong numerical facility, yakni kecakapan memakai angka dengan cepat dan teliti. Menurut Freeman (1962), hasil tes ini sangat dipengaruhi oleh faktor sensory perception dan motor response. Menurut Thurstone, item-item dalam Tes Kraepelin mengandung salah satu kemampuan mental primer yaitu faktor number, dimana di dalamnya tercakup kemampuan menghitung simple arithmetic secara sempurna dan teliti.
Tips mengerjakan tes Krepelin
Contoh Mengerjakan Tes Kraepelin
Tag :
info
0 Komentar untuk "Tips Dan Trik Mengerjakan Kreplin"